Monday, May 27, 2013

Merebus Batu

Kenang-kenangan paling menarik mengikuti GOTPAC (Gospel Tabernacle Pastor Convention)  di Bali (14-17 Mei 2013)
Dalam Sesi Rapat Akbar Gembala GKII, seorang pemimpin Senior GKII dengan lembut menyampaikan sebuah istilah yang sangat menyentuh saya. Ketika diberi kesempatan menanggapi berbagai  isu yang disampaikan para gembala Gereja Kemah Injil Indonesia.  Ia menyebutnya seperti orang "merebus batu".  Karena dalam banyak kesempatan, masalah-masalah yang sama diungkit dan dibahas, namun tidak pernah tuntas.  Karena itu ia menyarankan agar masalah-masalah seperti itu diinventarisasi  dan diselesaikan.  Agar jangan hal-hal yang sama, terus menerus dibicarakan dalam pertemuan Nasional, tanpa penyelesaian.
Ia juga menyatakan bagaimana organisasasi nampaknya telah menjadi tujuan. Bukan lagi sebagai alat mencapai tujuan.  Karena setiap kali berbicara mengenai organisasi, cenderung memicu persoalan panjang.  "Kita menciptakan/membuat organisasi, lalu pada waktu-waktu tertentu "organisasi menyiksa" kita.  Jika organisasi tidak cocok untuk mencapai tujuan, maka organisasi perlu diubah."

Thanks pak. 


Pdt. Desefentison W. Ngir
Gereja Kemah Injil Indonesia Jemaat siloam
Daerah Kayan Hilir
GKII Wilayah Kaltara (Kalimantan Utara)

Thursday, May 23, 2013

Buku: Panduan Lengkap Pelaksanaan Sakramen dan Upacara Gerejawi


Panduan Lengkap
Pelaksanaan Sakramen
& Upacara Gerejawi
Buku Pedoman bagi Gembala
Sidang, Pemimpin Lembaga,
dan Pengurus Gereja.
Pdt. Desefentison W. Ngir, M.A.
Kalam Hidup, Bandung, 2013.




Seorang Gembala Sidang maupun Pemimpin Lembaga Pelayanan  selalu diharapkan  dapat memimpin Sakramen maupun Upacara Gerejawi dengan baik.  Namun seringkali, kegiatan yang mendadak dan kondisi  pelayanan yang padat menimbulkan tekanan yang berat untuk mempersiapkannya.  Itu sebabnya, Panduan ini memuat sebagian besar  kebutuhan dalam memimpin Sakramen dan Upacara  Gerejawi seperti: 


Perjamuan Kudus
Baptisan Kudus
Peneguhan dan Pemberkatan Pernikahan
Pertunangan
Penyerahan/Persembahan Anak dan Pemberian Nama
Pelepasan Jenasah dan Pemakaman
Peletakan Dasar/Batu Pertama Pembangunan Gedung Dan  Peresmian Gereja
Peresmian Rumah /Menempati Rumah Baru
Peneguhan dan Pelantikan Badan Pengurus Jemaat-Daerah-Wilayah-Pusat dan Lembaga Gereja
Pelantikan Panitia Pembangunan dan Perayaan/Kegiatan Kristen
Pelantikan Pendeta-Vikaris-Evangelis
Emeritasi Pendeta Purna Bakti,
dan Pelantikan Gembala Sidang
Penerimaan Anggota Baru dan Disiplin Anggota Jemaat/Pernyataan Pertobatan.


Buku ini layak dimiliki oleh setiap Hamba Tuhan sebagai pegangan dalam pelayanannya kepada jemaat.
Dapat digunakan secara langsung, karena telah dilengkapi dengan pilihan pembacaan dan saran penjelasan.


Biodata Penulis
Pdt. Desefentison adalah alumnus IFTK Jaffray
Jakarta (1995) dan STT Jaffray Makassar (1997).
Adapun Vic. Korlien adalah alumnus STT Jaffray
Makassar (1996).
Pdt. Desefentison melayani sebagai gembala
sidang di Gereja Kemah Injil Indonesia Jemaat
Nunukan (1997–2003), dan sejak tahun 2003
sampai dengan sekarang menjabat sebagai gembala
sidang GKII Jemaat Siloam Tarakan, Kaltim. Di
samping menjalankan tugas-tugas pastoral, penulis
juga terlibat dalam Pelatihan Ledakan Penginjilan
(Evangelism Explosion), sebagai trainer pelatihan
pekerja GKII Kayan Hilir pada ”Siloam Training
Center” (2007–2011), dan menjadi fasilitator CPM
Training.
Sejak tahun 2011, Pdt. Desefentison dipercaya untuk
menjadi Ketua Biro Pembinaan Warga Jemaat dan
Penggembalaan GKII Wilayah Kalimantan Utara.
Itu adalah sebuah area pelayanan yang melingkupi
6 daerah (klasis) di 4 kabupaten dan 1 kotamadya,
dengan 143 gereja lokal, 44 pos pembinaan umat,
309 pekerja, dan 45.117 jemaat.

Buku: Bebas di dalam Kristus: Kelepasan dari Dosa dan Ikatan Okultisme, Menuju Kedewasaan Rohani (Kata Pengantar: Pdt. Dr. Yakob Tomatala & Pdt. Dr. George Marso Daniel)




Istilah pelayanan Pelepasan bukan lagi suatu yang asing bagi kebanyakan orang kristen. Selain buku yang ditulis tentang pelayanan pelepasan banyak juga buku-buku kesaksian yang dramatis bagaimana manusia dilepaskan dari ikatan setan. Beberapa telah menulis dengan sangat teliti dan serius tentang dasar-dasar pelayanan okultisme, beberapa orang lagi dengan pengalaman pribadi dalam dunia okultisme juga menulis dengan contoh yang unik. Sehingga anda dapat membacanya tanpa perlu ketakutan seperti nonton film horor, bahkan dapat tertawa. Intinya cukup banyak sumber yang dapat digunakan sebagai perbandingan.
Namun kami merasa perlu juga menulis beberapa catatan yang berhubungan pelayanan ini  karena sebagai seorang gembala sidang,  pelayanan ini lebih banyak dalam konteks penggembalaan dan bukan hanya terjadi dalam suatu acara KKR. Namun dalam proses panjang mencakup konseling, doa, dan jika dibutuhkan barulah pengusiran roh jahat.   Sehingga kami dapat mengevaluasi perubahan kehidupan pasca pelayanan bebas di dalam Kristus. 
Saya dan istri  tidak memfokuskan dalam pelayanan okultisme, namun dalam pengalaman pastoral yang sebenarnya masih sangat singkat, kami berdua telah bertemu secara pribadi dengan berbagai macam orang dari berbagai suku dan latar sosial yang diselamatkan oleh karya Kristus di kayu salib, namun mengalami persoalan dalam bidang karakter maupun keterikatan langsung dengan kuasa kegelapan.
Tidak semua orang datang karena munculnya masalah. Beberapa orang datang oleh karena keinginan melayani Tuhan dengan lebih baik. Seperti para pendoa khusus (Syafaat) dan beberapa pelayan Tuhan mengikuti sesi-sesi bimbingan sebagai bagian wajar dalam persiapan pelayanan.  Pada bagian lain pelayanan khusus bagi para narapidana di LAPAS Tarakan juga memberikan kontribusi bagi tulisan ini.
Kami percaya bahwa kehendak Allah bukan saja agar seseorang diselamatkan tetapi juga menjadi dewasa di dalam Kristus serta belajar untuk taat  melakukan segala sesuatu yang telah Yesus perintahkan.  Tujuan akhirnya adalah agar kehidupan yang telah diselamatkan dapat menjadi saksi bagi orang lain.  Namun seringkali dalam proses menjadi saksi inilah, berbagai persoalan membuat para pengikut murid Yesus tidak efektif.  Polanya adalah ”jika seseorang diselamatkan maka buatlah ia mengalami kegagalan rohani, bermasalah dengan pikiran-emosional maupun sejuta masalah sehingga jangankan menjadi saksi, mengurus diri sendiri saja tidak pernah bisa”. 
Kami yakin bahwa bukan metode yang membebaskan tetapi kebenaran. Yesus adalah kebenaran.  Beberapa orang mungkin telah mengalami kelepasan dari berbagai ikatan dosa melalui pergumulan pribadi dalam doa dan Firman.  Tanpa mengikuti bimbingan bebas di dalam Kristus melalui bantuan pendeta maupun konselor kristen. Namun beberapa orang memang memerlukan pertolongan orang lain.  Dalam hal ini para gembala seperti saya dan mungkin juga anda sebagai seorang yang telah dewasa di dalam Kristus dapat menggenapkan apa yang dikatakan Firman Tuhan: ”Bertolong-tolonganlah menanggung  bebanmu!  Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.” (Galatia 6:2)

Buku Dapat dipesan kepada Penulis atau di 
Toko Buku Kalam Hidup

Katekisasi Baptis: Tanggungjawab Gembala Sidang

Katekisasi Baptis: Tanggungjawab Gembala Sidang Sekian tahun menjadi Gembala Sidang, saya menemukan bahwa para remaja dan pemuda yan...